Thursday 18 April 2013

SOP..Save Our Pet..




 

 Assalamu'alaikum wr.wb

Waaahh..ini kali pertama saya mengisi blog ini. Baru belajar,,jadi masih perlu banyak latihan..yeay **
Kemarin saya baru saja pulang ke rumah. Meliburkan diri 1 hari dari rutinitas pekerjaan..hehe..refreshing sebentar di rumah..alhamdulillah..sekarang sudah lebih siap lagi menatap tumpukan kertas di meja yg udah melambaikan tangannya..hehe
Di rumah, saya, lebih tepatnya orang tua saya punya beberapa binatang peliharaan. Ada kucing, ada burung, ada ayam ada juga kambing. Yang 2 terakhir sepertinya masuk klasifikasi ternak ya lebih tepatnya. Untuk yang 2 awal niatnya supaya bisa jadi hiburan..yang 2 terakhir niatnya untuk rutinitas. Tapi akhirnya semua jadi hiburan dan rutinitas..hehe. Kalo mungkin teman-teman yang pelihara ayam dan kambing memperlakukan mereka seperti hewan ternak..kalo di rumah saya mereka itu jenis hewan peliharaan atau dalam Bahasa Inggrisnya istilah 'pet'.
Ibu dan Bapak punya kesamaan dalam cara menyayangi binatang. Kadang sih kelihatannya aneh..atau mungkin memang aneh ya? tapi saya lebih suka menyebutnya 'unik' ^^. Binatang peliharaan di rumah saya memiliki posisi bukan sekedar binatang peliharaan, melainkan bagian dari kehidupan. Jadi tidak heran kalo suatu hari Ibu atau Bapak berbicara dengan mereka, menyebut mereka cantik lah, 'bagus' lah, pinter lah dll. Bahkan mereka yang memungkinkan untuk diingat satu persatu, ya diberi nama. Nih ya saya sebutin :
  1. Kucing. Kalau ditotal mungkin saya sudah pernah memiliki 10 kucing, tapi ya itu, berguguran satu persatu. Ikz. Nama kucing saya berurutan dari yang pertama Boni, Keny, Noe (dan anak-anaknya nggak sempat dikasih nama sejumlah 4), Zeus, Kunis, Kunis lagi (yang sering dipanggil Boni).
  2. Burung. Aduh saya g hafal jenisnya apa, seingat saya ada perkutut, puter, kacer sama apa gitu satu lagi. Yang sempat dikasih nama yang 'apa gitu satu lagi' dapet nemu di bawah pohon jambu dikasih nama 'Urip' tapi habis itu hilang T_T
  3. Kambing. Yang masih kecil dipanggil 'cah ayu' sama Ibu, terus ada Bogi (singkatan dari Rebo Legi), sama 'Bon'
  4. Ayam. Banyak banget jadi g memungkinkan dikasih nama, yang jelas ada 2 yang kembar cantiiiiiikkkk banget ^^
Dari kesekian jumlahnya peliharaan yang ada di rumah, yang paling disayang banget tuh Boni sama Bogi. Saya rasa mereka deh, soalnya mereka punya cerita dan keistimewaan masing-masing. Nanti deh saya posting foto mereka (kalo ada kesempatan) sekalian saya share cerita mereka  masing-masing..Wooohooooo
Nah kemudian saya berfikir, kenapa sih Bapak Ibu sampe segitunya sama hewan peliharaan ?? Ya sebenernya sih nular juga ke anak-anaknya..Hehe
Ternyata, memang seperti itu yang diajarkan dalam Islam. Sebagai agama yang sempurna, Islam tidak hanya mengatur segala aspek kehidupan manusia, tapi  juga keharusan berbuat baik dan menaruh belas kasihan terhadap binatang. Binatang, sama seperti halnya manusia (maksud saya bukan menyamakan lo ya ^^), juga merupakan mahluk Alloh SWT yang bernyawa yang memiliki hak untuk hidup layak.
Sebenarnya, binatang itu adalah mahluk yang hidup di alam bebas. Mereka memiliki tanggung jawab sendiri terhadap kehidupannya, bagaimana mereka hidup, mencari makan, mempertahankan diri bahkan bereproduksi. Namun ketika mereka dipilih oleh manusia untuk menjadi hewan peliharaan, tanggung jawab tersebut beralih menjadi tanggung jawab manusia yang memilihnya.
Mereka harus disayangi, dilindungi, dan dipelihara dengan baik. Hak-hak binatang yang harus diperhatikan antara lain :
1.    Memperhatikan pemberian makanan. Nabi SAW bersabda :
إِذَا سِرْتُمْ فِي أَرْضٍ خصْبَةٍ فَأَعْطُوا الدَّوَابَّ حَظَّهَا وَإِذَا سِرْتُمْ فَي أَرْضٍ مَجْدَبَةٍ فَانْجُوا عَلَيْهَا
“Bila kamu melakukan perjalanan di tanah subur, maka berilah binatang (tunggangan) itu haknya. Bila kamu melakukan perjalanan di bumi yang tandus maka percepatlah perjalanan.” (HR. Al-Bazzar, lihat Ash-Shahihah no. 1357)
 Hadits tersebut memberi petunjuk bahwa meskipun dalam perjalanan, kita tidak boleh lupa untuk memberi makan binatang peliharaan kita, apalagi kalau binatang yang di rumah. Dan kalau dalam perjalanan tidak terdapat makanan yang bisa diberikan, maka kita jangan berlama-lama dalam menempuhnya. Memberi makan binatang dalam perjalanan saja diperhatikan, apalagi  yang dirumah ??!
2.    Tidak memeras tenaga binatang berlebihan.
Ada beberapa binatang yang memiliki tenaga yang besar sehingga seringkali dimanfaatkan tenaga mereka untuk melakukan dan membantu pekerjaan manusia. Ada kuda, sapi, kerbau, unta, keledai, dan lain-lain.
Dari sahabat Abdullah bin Ja’far z, dia berkata: Nabi SAW pernah masuk pada suatu kebun dari kebun-kebun milik orang Anshar untuk suatu keperluan. Tiba-tiba di sana ada seekor unta. Ketika unta itu melihat Nabi  maka ia datang dan duduk di sisi Nabi dalam keadaan berlinang air matanya. Nabi  bertanya, “Siapa pemilik unta ini?” Maka datang (pemiliknya) seorang pemuda dari Anshar. Nabi  bersabda, “Tidakkah kamu takut kepada Allah  dalam (memperlakukan) binatang ini yang Allah  menjadikanmu memilikinya?! Sesungguhnya unta ini mengeluh kepadaku bahwa kamu meletihkannya dengan banyak bekerja.” (HR. Abu Dawud dll, Asy-Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Ash-Shahihah no. 20)
3.    Menajamkan pisau yang digunakan untuk menyembelih
Beberapa hewan peliharaan yang bersifat hewan ternak seringkali diambil dagingnya untuk keperluan konsumsi sehari-hari atau ber-qurban. Dalam melakukan penyembelihan hewan, Nabi bersabda :
إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ
“Sesungguhnya Allah l telah menentukan untuk berbuat baik terhadap segala sesuatu. Bila kamu membunuh maka baguskanlah dalam membunuh dan bila menyembelih maka baguslah dalam cara menyembelih. Hendaklah salah seorang kamu menajamkan belatinya dan menjadikan binatang sembelihan cepat mati.” (HR. Muslim)
Jika berkehendak menyembelih binatang khususnya, maka pisau yang digunakan pastikan telah diasah terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan supaya binatang tersebut cepat matinya. Karena jika pisaunya tidak tajam, maka binatang tersebut akan tersiksa dan merasakan sakit yang lebih lama. Dan jangan melakukan penyembelihan atau pembunuhan binatang di depan binatang lainnya.
4.    Tidak menyiksanya
Terkadang kalau kita jengkel terhadap binatang, misalnya nih kucing di rumah nyolong ikan goreng, kita jadi khilaf dan memukul mereka. Hal ini tidak diperbolehkan dalam Islam. Islam melarang kita menyiksa binatang dengan cara-cara penyiksan apa pun baik dengan cara melaparkannya, atau meletakkan padanya muatan yang tidak mampu ia angkut, atau membakarnya dengan api, karena dalil-dalil berikut:
Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Seorang wanita masuk neraka karena kucing. Ia menahannya hingga mati. Ia masuk neraka karenanya, karena tidak memberinya makan sebab ia menahannya, dan tidak membiarkannya makan serangga-serangga tanah” (Diriwayatkan Al-Bukhari)
Hemmm..sebenarnya masih banyak lagi aturan-aturan bagaimana cara memperlakukan binatang dengan baik. Banyak deh.. Saya juga masih harus belajar banyak lagi. Yang perlu kita ingat adalah, semenggemaskan apapun binatang yang kita pelihara, semenjengkelkan apapun mereka, kita tetap harus memperlakukannya dengan baik dan tidak menjadikan mereka sebagai sasaran amarah kita. Islam agama yang indah dan mengindahkan semua mahluknya..^^..Wassalamu'alaikum wr.wb
FIGHTING..^^

(Dikutip dari berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment