Assalamu'alaikum wr.wb
Waaahh..ini kali pertama saya mengisi blog ini. Baru
belajar,,jadi masih perlu banyak latihan..yeay **
Kemarin saya baru saja pulang ke rumah. Meliburkan
diri 1 hari dari rutinitas pekerjaan..hehe..refreshing sebentar di rumah..alhamdulillah..sekarang
sudah lebih siap lagi menatap tumpukan kertas di meja yg udah melambaikan
tangannya..hehe
Di rumah, saya, lebih tepatnya orang tua saya punya
beberapa binatang peliharaan. Ada kucing, ada burung, ada ayam ada juga
kambing. Yang 2 terakhir sepertinya masuk klasifikasi ternak ya lebih
tepatnya. Untuk yang 2 awal niatnya supaya bisa jadi hiburan..yang 2 terakhir
niatnya untuk rutinitas. Tapi akhirnya semua jadi hiburan dan rutinitas..hehe.
Kalo mungkin teman-teman yang pelihara ayam dan kambing memperlakukan mereka
seperti hewan ternak..kalo di rumah saya mereka itu jenis hewan peliharaan atau
dalam Bahasa Inggrisnya istilah 'pet'.
Ibu dan Bapak punya kesamaan dalam cara menyayangi
binatang. Kadang sih kelihatannya aneh..atau mungkin memang aneh ya? tapi saya
lebih suka menyebutnya 'unik' ^^. Binatang peliharaan di rumah saya memiliki
posisi bukan sekedar binatang peliharaan, melainkan bagian dari kehidupan. Jadi
tidak heran kalo suatu hari Ibu atau Bapak berbicara dengan mereka, menyebut mereka
cantik lah, 'bagus' lah, pinter lah dll. Bahkan mereka yang memungkinkan untuk
diingat satu persatu, ya diberi nama. Nih ya saya sebutin :
- Kucing. Kalau ditotal mungkin saya sudah pernah memiliki 10 kucing, tapi ya itu, berguguran satu persatu. Ikz. Nama kucing saya berurutan dari yang pertama Boni, Keny, Noe (dan anak-anaknya nggak sempat dikasih nama sejumlah 4), Zeus, Kunis, Kunis lagi (yang sering dipanggil Boni).
- Burung. Aduh saya g hafal jenisnya apa, seingat saya ada perkutut, puter, kacer sama apa gitu satu lagi. Yang sempat dikasih nama yang 'apa gitu satu lagi' dapet nemu di bawah pohon jambu dikasih nama 'Urip' tapi habis itu hilang T_T
- Kambing. Yang masih kecil dipanggil 'cah ayu' sama Ibu, terus ada Bogi (singkatan dari Rebo Legi), sama 'Bon'
- Ayam. Banyak banget jadi g memungkinkan dikasih nama, yang jelas ada 2 yang kembar cantiiiiiikkkk banget ^^
Dari kesekian jumlahnya peliharaan yang ada di rumah,
yang paling disayang banget tuh Boni sama Bogi. Saya rasa mereka deh, soalnya
mereka punya cerita dan keistimewaan masing-masing. Nanti deh saya posting foto
mereka (kalo ada kesempatan) sekalian saya share cerita mereka
masing-masing..Wooohooooo
Nah kemudian saya berfikir, kenapa sih Bapak Ibu sampe
segitunya sama hewan peliharaan ?? Ya sebenernya sih nular juga ke
anak-anaknya..Hehe
Ternyata, memang seperti itu yang diajarkan dalam
Islam. Sebagai agama yang sempurna, Islam tidak hanya mengatur segala aspek
kehidupan manusia, tapi juga keharusan berbuat baik dan menaruh belas
kasihan terhadap binatang. Binatang, sama seperti halnya manusia (maksud saya
bukan menyamakan lo ya ^^), juga merupakan mahluk Alloh SWT yang bernyawa yang
memiliki hak untuk hidup layak.
Sebenarnya, binatang itu adalah mahluk yang hidup di
alam bebas. Mereka memiliki tanggung jawab sendiri terhadap kehidupannya,
bagaimana mereka hidup, mencari makan, mempertahankan diri bahkan bereproduksi.
Namun ketika mereka dipilih oleh manusia untuk menjadi hewan peliharaan,
tanggung jawab tersebut beralih menjadi tanggung jawab manusia yang memilihnya.
Mereka harus disayangi, dilindungi, dan dipelihara
dengan baik. Hak-hak binatang yang harus diperhatikan antara lain :
1. Memperhatikan pemberian makanan.
Nabi SAW bersabda :
إِذَا سِرْتُمْ فِي أَرْضٍ خصْبَةٍ فَأَعْطُوا الدَّوَابَّ حَظَّهَا وَإِذَا سِرْتُمْ فَي أَرْضٍ مَجْدَبَةٍ فَانْجُوا عَلَيْهَا
“Bila kamu melakukan perjalanan di
tanah subur, maka berilah binatang (tunggangan) itu haknya. Bila kamu melakukan
perjalanan di bumi yang tandus maka percepatlah perjalanan.” (HR. Al-Bazzar,
lihat Ash-Shahihah no. 1357)
Hadits tersebut memberi
petunjuk bahwa meskipun dalam perjalanan, kita tidak boleh lupa untuk memberi
makan binatang peliharaan kita, apalagi kalau binatang yang di rumah. Dan kalau
dalam perjalanan tidak terdapat makanan yang bisa diberikan, maka kita jangan
berlama-lama dalam menempuhnya. Memberi makan binatang dalam perjalanan saja diperhatikan, apalagi yang dirumah ??!
2. Tidak memeras tenaga binatang
berlebihan.
Ada beberapa binatang yang memiliki
tenaga yang besar sehingga seringkali dimanfaatkan tenaga mereka untuk
melakukan dan membantu pekerjaan manusia. Ada kuda, sapi, kerbau, unta,
keledai, dan lain-lain.
Dari sahabat Abdullah bin Ja’far z,
dia berkata: Nabi SAW pernah masuk pada suatu kebun dari kebun-kebun
milik orang Anshar untuk suatu keperluan. Tiba-tiba di sana ada seekor unta.
Ketika unta itu melihat Nabi maka ia datang dan duduk di sisi Nabi dalam
keadaan berlinang air matanya. Nabi bertanya, “Siapa pemilik unta ini?” Maka
datang (pemiliknya) seorang pemuda dari Anshar. Nabi bersabda, “Tidakkah kamu
takut kepada Allah dalam
(memperlakukan) binatang ini yang Allah menjadikanmu memilikinya?!
Sesungguhnya unta ini mengeluh kepadaku bahwa kamu meletihkannya dengan banyak
bekerja.” (HR. Abu Dawud dll, Asy-Syaikh Al-Albani
menshahihkannya dalam Ash-Shahihah no. 20)
3. Menajamkan pisau yang digunakan
untuk menyembelih
Beberapa hewan peliharaan yang
bersifat hewan ternak seringkali diambil dagingnya untuk keperluan konsumsi
sehari-hari atau ber-qurban. Dalam melakukan penyembelihan hewan, Nabi bersabda
:
إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ
“Sesungguhnya Allah l telah menentukan untuk
berbuat baik terhadap segala sesuatu. Bila kamu membunuh maka baguskanlah dalam
membunuh dan bila menyembelih maka baguslah dalam cara menyembelih. Hendaklah
salah seorang kamu menajamkan belatinya dan menjadikan binatang sembelihan
cepat mati.” (HR. Muslim)
Jika berkehendak menyembelih
binatang khususnya, maka pisau yang digunakan pastikan telah diasah terlebih
dahulu. Hal ini dimaksudkan supaya binatang tersebut cepat matinya. Karena jika
pisaunya tidak tajam, maka binatang tersebut akan tersiksa dan merasakan sakit
yang lebih lama. Dan jangan melakukan penyembelihan atau pembunuhan binatang di
depan binatang lainnya.
4.
Tidak
menyiksanya
Terkadang kalau
kita jengkel terhadap binatang, misalnya nih kucing di rumah nyolong ikan
goreng, kita jadi khilaf dan memukul mereka. Hal ini tidak diperbolehkan dalam
Islam. Islam melarang kita menyiksa binatang dengan cara-cara penyiksan apa pun
baik dengan cara melaparkannya, atau meletakkan padanya muatan yang tidak mampu
ia angkut, atau membakarnya dengan api, karena dalil-dalil berikut:
Rasulullah Shallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Seorang wanita masuk neraka karena
kucing. Ia menahannya hingga mati. Ia masuk neraka karenanya, karena tidak
memberinya makan sebab ia menahannya, dan tidak membiarkannya makan
serangga-serangga tanah” (Diriwayatkan Al-Bukhari)
Hemmm..sebenarnya masih banyak lagi aturan-aturan
bagaimana cara memperlakukan binatang dengan baik. Banyak deh.. Saya juga masih
harus belajar banyak lagi. Yang perlu kita ingat adalah, semenggemaskan apapun
binatang yang kita pelihara, semenjengkelkan apapun mereka, kita tetap harus
memperlakukannya dengan baik dan tidak menjadikan mereka sebagai sasaran amarah kita. Islam agama yang indah dan mengindahkan semua mahluknya..^^..Wassalamu'alaikum wr.wb
FIGHTING..^^
No comments:
Post a Comment